Menara Galata (Galata Kulesi dalam Bahasa Turki) adalah sebuah menara batu abad pertengahan di distrik Galata Istanbul, Turki. Menara ini terletak dibagian utara Tanduk Emas. Menara Galata juga merupakan Salah satu landmark kota yang paling mencolok, tinggi kerucut silinder tertutup yang mendominasi langit dan affords vista panorama kota Istanbul Lama dan sekitarnya.
Menara batu setinggi 66,9 meter ini berumur lebih dari 600 tahun. Pertama kali beroperasi pada 1348 pada masa Kekaisaran Romawi Timur menguasai wilayah kota yang pernah dinamai Konstantinopel ini.
Pada mulanya Menara ini didirikan untuk menara pengawas pertahanan kota oleh Orang orang Genoa asal Italia, tetapi tahun 1717 Khilafah Utsmaniyah mulai menggunakan menara untuk melihat sumber terjadinya kebakaran di kota.
Pada 1794, pada masa pemerintahan Sultan Selim III, atap menara terbuat dari timah dan kayu, dan tangga rusak parah akibat kebakaran. Kebakaran lain merusak bangunan itu pada tahun 1831, atas mana sebuah karya pemulihan baru terjadi. Pada tahun 1875, saat badai, atap berbentuk kerucut di bagian atas bangunan itu hancur. Menara ini tetap tanpa atap kerucut ini untuk sisa dari periode Utsmaniyah.
Bertahun-tahun kemudian, pada 1965-1967, selama pemerintah Turki, topi kerucut asli dikembalikan. Selama ini restorasi akhir tahun 1960-an, interior kayu menara digantikan oleh struktur beton dan itu dikomersialisasikan dan dibuka untuk umum.
Awalnya menara ini bernama Christea Turris atau Tower of Christ, namanya berubah setelah Kesultanan Turki alias Kesultanan Usmania merebut kembali kota ini dari Romawi dan mengubah namanya jadi Istanbul sekitar tahun 1400-an.
Lalu pada 1717 Kesultanan Ottoman menjadikannya menara pengawas kebakaran. Sampai pada tahun 1875 menara ini kehilangan atapnya setelah diterjang badai.
Menara bernuansa warna coklat ini pun dibiarkan tanpa atap selama sisa masa Kesultanan Usmania. Sampai tahun 1965, pemerintah setempat memutuskan untuk merestorasi bangunan bersejarah ini dan dibuka untuk publik.
Menara inilah yang menjadi saksi bisu penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Muhammad Al Fatih dari Kesultanan Turki Utamani sebelum akhirnya menjadi kekhilafahan Turki Utsmani. Yakni ketika dalam satu malam beliau memindahkan 70 kapal perang melewati bukit Galata tempat di mana Menara Galata ini berdiri kokoh. Keputusan brilian inilah yang menjadi penentu kemenangan besar dengan takluknya Konstantinopel kemudian diubah menjadi Istambul. Dan menjadi Ibu kota Khilafah Utsmaniyah dalam beberapa abad berikut nya sebelum diruntuhkan oleh pengkhianat besar mustafa kamal yahudi dunama sebagai agen inggris. [Abu Zaid]