Dunia bukan rumah kita, karena ia hanya tempat singgah sementara. Rumah kita yang abadi adalah kampung Akhirat.
Dunia, kata al-Hafidz Ibn al-Jauzi,
الدنيا أعظمُ سحراً من هاروت وماروت ..
فهاروت وماروت يُفرّقان بين المرء وزوجه. أما الدنيا فإنها تُفرّق بين العبد وربه!
فإذا كثُرت عليك الفتن، فتذكر أن القرآن سيُثبّتك على الحق: (كذلك لنثبت بهِ فؤادك)
Dunia lebih hebat daya magisnya ketimbang sihir Harut dan Marut. Harut dan Marut hanya memisahkan suami dari isterinya. Tapi dunia sanggup memisahkan antara manusia dengan Rabbnya.
Karena itu, jika banyak fitnah menimpa Anda, ingatlah bahwa al-Qur’an akan meneguhkanmu dalam kebenaran, sebagaimana firman-Nya.
“(Artinya) begitulah, dengannya Kami teguhkan hatimu.”
———
Bersabarlah dalam melakukan ketaatan, meninggalkan kemaksiatan, juga sabar menerima setiap keputusan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Luas dan sempitnya, lama dan singkatnya perjalanan dunia ini terletak pada hati dan perasaan kita. Bukan pada fisik dunia yang fana.
Hanya dengan bersandar kepada Allah, semuanya menjadi lapang dan mudah.
اللهم، ما لنا الا أنت..
[KH. Hafidz Abdurrahman]