allah melaknat penguasa zalim

Allah Melaknat Penguasa Zalim

اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ فَاشْقُقْ عَلَيْهِ وَمَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَرَفَقَ بِهِمْ فَارْفُقْ بِهِ

Ya Allah, siapa saja yang memegang urusan ummatku dan menyulitkan mereka, maka balaslah dengan perlakuan yang sama.  Siapa saja yang memegang urusan umatku dan  bersikap lembut kepada mereka, maka balaslah dengan perlakuan yang sama. (HR Muslim dan Ahmad)

Sanad Hadis

Imam Muslim meriwayatkan hadis di atas berturut-turut dari: Harun bin Said al-Ayli, dari Wahab, dari Harmalah, dari Abdurrahman bin Syimasah yang berkata:

Aku pernah datang kepada Aisyah untuk bertanya kepadanya tentang sesuatu. Ia berkata, “Engkau siapa?” Aku menjawab, “Seorang laki-laki dari penduduk Mesir.” Ia berkata, “Bagaimana keadaan pemimpin kalian di peperangan kalian ini?”

“Kami tidak membencinya. Sungguh, jika seekor unta milik seseorang dari kami mati, ia memberinya seekor unta. Jika seorang hamba kami meninggal, ia memberinya seorang hamba. Jika seseorang dari kami memerlukan nafkah, ia memberinya nafkah.” Aisyah lalu berkata, “Tidak akan menghalangiku apa yang telah ia lakukan terhadap Muhammad bin Abi Bakar, saudaraku, untuk aku sampaikan apa yang pernah aku dengar dari Rasulullah saw. di rumahku ini. Beliau pernah berdoa…” (Beliau membaca doa di atas, red.).

Imam Muslim juga menuturkan hadis ini dari jalur Muhammad bin Hatim, Jarir bin Hazim, dari Harmalah al-Mishri, dari Abdurrahman bin Syimasah, dari Aisyah dan dari Nabi saw.

Imam Ahmad meriwayatkannya dari tiga jalur. Pertama: dari Harun bin Ma‘ruf, dari Ibn Wahb, dari Harmalah, dari Abdurrahman bin Syimasah, dari Aisyah dan dari Nabi saw. Kedua: dari Abdurrahman, dari Jarir bin Hazim, dari Harmalah al-Mishri, dari Abdurrahman bin Syimasah, dari Aisyah dan dari Nabi saw. Ketiga: dari Wahb bin Jarir, dari Jarir dari Harmalah al-Mishri, dari Abdurrahman bin Syimasah al-Mahri, dari Aisyah dan dari Nabi saw.

Makna Hadis

Man waliya min amri ummatî (siapa saja yang menangani urusan umatku).  Ini mencakup siapa saja yang menangani urusan kaum Muslim, baik penguasa maupun pegawai negara. Fasaqqa ‘alayihim (lalu ia memberatkan/menyulitkan mereka). Saqqa ‘alayhim maknanya memasukkan kesulitan atau kemadaratan terhadap mereka, yakni mengantarkan mereka ke dalam kesulitan atau menimpakan kesulitan terhadap mereka, baik dengan perkataan atau perbuatan.  Ini mencakup semua hal yang bisa memberatkan,  menyulitkan, atau menimpakan kemadaratan terhadap rakyat.  Bentuknya bisa saja membebani rakyat dengan beban berat, mengabaikan urusan rakyat, tidak memenuhi keperluan mereka, membuat aturan berbelit-belit yang mempersulit, menunda-nunda pelayanan, tidak menghalangi bahaya yang akan menimpa rakyat, atau menyerahkan kekayaan milik rakyat kepada swasta apalagi pihak asing. Semua itu akan menyulitkan dan memberatkan rakyat, bahkan menjerumuskan mereka ke dalam bahaya. 

Fasyquq ‘alayh (maka timpakanlah kesulitan terhadapnya). Ini merupakan doa Rasul saw. agar Alllah menimpakan kesulitan sebagai balasan setimpal atas perbuatan penguasa zalim, pejabat dan pegawai yang memberatkan atau menyulitkan masyarakat.

Farafaqa bihim (lalu bersikap lembut kepada mereka), yakni memperlakukan mereka dengan kelembutan, ihsân, kasih sayang, keramahan dan kebaikan.  Ungkapan ini datang sebagai lawan dari sikap memberatkan.  Maknanya adalah memperhatikan dan mengurus segala urusan rakyat, memenuhi kebutuhan mereka, melakukan hal-hal yang disukai Allah untuk mereka dan membuat rakyat semakin baik, sejahtera dan maju.  Semua itu dilakukan dengan disertai kelembutan, kasih sayang, kebaikan, keramahan dan kemudahan; juga mencakup segenap upaya untuk mencegah dan menghilangkan kemadaratan dari rakyat secepat mungkin.

Farfuq bihi (maka berlaku lembutlah kepadanya) yaitu perbuat kepadanya dengan kelembutan sebagai balasan semisal dengan apa yang ia perbuat kepada umat.

Ash-Shan’ani al-Amir di dalam Subul as-Salam mengatakan, hadis ini merupakan dalil bahwa wali (orang yang menangani urusan umat) wajib mempermudah berbagai urusan rakyat, bersikap lembut kepada mereka, memperlakukan mereka dengan lapang dada, penuh pemaafan dan ampunan, lebih mengutamakan keringanan atas ‘azîmah agar kesulitan tidak merasuki mereka, dan melakukan hal-hal yang disukai Allah terhadap mereka.

Imam an-Nawawi dalam Syarh Shahîh Muslim,ketika menjelasakan hadis ini, mengatakan, doa Rasul saw. ini merupakan larangan yang paling hebat atas penimpaan kesulitan kepada rakyat. Doa ini sekaligus merupakan dorongan yang paling besar untuk bersikap lembut kepada mereka. Banyak hadis yang menyatakan hal serupa.

An-Nawawi di dalam Al-Adzkâr mengatakan bahwa lahiriah hadis ini menunjukkan kebolehan berdoa atas suatu kezaliman, yaitu mendoakan penguasa zalim atas kezalimannya agar Allah menimpakan balasan yang serupa/setimpal kepadanya. Adapun al-Ghazali mengisyaratkan dan menjadikannya dalam makna laknat.  Maksudnya boleh melaknat atau memohon agar ditimpakan laknat terhadap penguasa yang berlaku zalim, memberatkan dan menyulitkan rakyat.  Bahkan penguasa itu memang layak mendapat laknat Allah.  ‘Iyasy bin Abbas berkata, Nabi saw. pernah bersabda:

مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِيْ شَيْئًا فَرَفَقَ بِهِمْ فَرَفَقَ اللهُ بِهِ وَمَنْ وَلِيَ مِنْهُمْ شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ فَعَلَيْهِ بَهْلَةُ اللهِ قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا بَهْلَةُ اللهِ قَالَ لَعْنَةُ اللهِ

‘Siapa saja yang memegang urusan umatku dan bersikap lembut kepada mereka, maka Allah akan bersikap lembut kepadanya. Siapa saja yang memegang urusan mereka dan memberatkan/menyulitkan mereka, maka baginya bahlah Allah.”  Para Sahabat bertanya, “Apakah bahlah Allah itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Laknat Allah.” (HR Abu ‘Awanah).

Wallâh a‘lam bi ash-shawâb. [Yahya Abdurrahman]

Check Also

syahadat

Syahadat Memelihara Darah dan Harta

Al-Arba’un an-Nawawiyah, Hadis ke-08 أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ …

2 comments

  1. assalaamu’alaikum wr, wb…. mohon menggunakan do’a2nya Udstadz, terima kasih semoga berkah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.