Jika jejak khilafah di Nusantara ini sangat jelas. Tak bisa dipungkiri oleh manusia berakal. Apatah lagi jejaknya di negeri yang pernah menjadi pusat khilafah. Pastilah jejak itu terpahat di segala penjuru. Salah satunya adalah adanya makam sahabat Nabi Muhammad SAW.
Pemilik makam ini adalah Abu Ayyub al-Anshari, sahabat Nabi Muhammad SAW. yang terletak di Istambul Turki. Mengapa makam Beliau sampai berada jauh dari Madinah. Ribuan kilometer jauhnya? Ini karena sebab padunya aqidah, khilafah dan jihad.
Abu Ayyub al-Anshari adalah seorang sahabat Nabi Muhammad yang senior. Di antara kemuliaannya adalah singgahnya Nabi Muhammad SAW., selama kurang lebih tujuh bulan di rumah beliau ketika ketika hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Abu Ayyub hidup pada zaman Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Al-Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Abu Ayyub meninggal di Konstantinopel ketika tentara Kekhalifahan Umayyah coba menyerang kota itu.
Setelah Sultan Muhammad Al-Fatih menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453, makam Abu Ayyub dipindahkan ke tepi benteng Konstantinopel di Istanbul Turki seperti yang diwasiatkannya. Di samping makam beliau dibangun Masjid Eyüp Sultan.
Beliau memiliki nama lengkap Khalid bin Zaid bin Kulayb bin Thaalba, lahir di Yatsrib (sekarang Madinah) meninggal di Konstantinopel tahun 52 H usia 80 tahun. Abu Ayyub tidak pernah absen dalam satu peperangan pun.
Ia memegang teguh firman Allah, “Berangkatlah kalian dalam keadaan ringan maupun berat …” (QS at-Taubah [9]: 41). Bahkan dalam usia lanjut 80 tahun semangat jihad tetap berkobar di dalam dada Beliau. Hingga Beliau tak mau ketinggalan dalam misi agung penaklukan Konstantinopel atas perintah Khalifah Muawiyah ra. Karena beliau sangat ingin mendapatkan bagian sebagai pasukan terbaik.
Maka dengan dorongan aqidah yang kokoh bagaikan batu karang. Dibawah semangat jihad yang berkobar untuk menggapai syahadah. Dan dipimpin khalifah yang mengomandani jihad maka terealisasilah apa yang sangat diidamkan sahabat besar tersebut yakni mati dalam upaya besar merealisaikan sabda agung Nabi Muhammad SAW tentang penaklukan Konstantinopel. Yang baru terealisasi sekitar 8 abad kemudian.
Dalam istirahat panjang Beliau saat ini tentulah beliau menjadi hamba yang berbahagia. Meskipun sekarang aqidah, khilafah dan jihad itu tak lagi padu. Sejak khilafah runtuh 1924.
Sekarang tugas kitalah untuk mengembalikan perpaduan aqidah, khilafah dan jihad. Itulah kunci kebaikan manusia di dunia dan akhirat.
Gambar tersebut di atas adalah makam Sahabat Nabi Muhammad SAW, Abu Ayyub al-Anshari di samping Masjid Eyüp Sultan di Kota Istambul Turki. [Abu Zaid]
One comment
Pingback: Doa Untuk Kehancuran Entitas Yahudi - Visi Muslim Media