Abu Nu’aim al-Asbahani dalam kitabnya Hilyah al-Awliyaa’ menuliskan,
قال يحيى بن معاذ رحمه الله تعالى: يَا ابْنَ آدَمَ لَا يَزَالُ دِينُكَ مُتَمَزِّقًا مَا دَامَ الْقَلْبُ بِحُبِّ الدُّنْيَا مُتَعَلِّقًا (أبو نعيم، حلية الأولياء، ١٠/٥٢)
Yahya bin Muadz rahimahullah berkata: “Wahai anak Adam, agamamu akan selalu berantakan jika kecintaanmu terhadap dunia selalu terpaut di hatimu.” (Abu Nu’aim Al-Asbahani, Hilyah al-Awliyaa’, 10/52).
Pesan Moral:
Allah SWT tidaklah mengharamkan seorang Muslim untuk meraih dunia. Yang Allah SWT larang atas seorang Muslim adalah terlalu mencintai dunia (harta, tahta, wanita, dll) sehingga melupakan akhirat.
Terlalu cinta dunia akan merusakkan agama seorang Muslim. Karena terlalu mencintai dunia, boleh jadi banyak kewajiban yang ia tinggalkan; sebaliknya banyak ragam dosa dan maksiat yang ia lakukan. Selebihnya, mungkin shalatnya sudah lama tak lagi khusyuk, membaca al-Quran sudah sangat jarang, acapkali sulit bangun untuk shalat malam, sering malas menghadiri majelis ilmu, tak lagi semangat berdakwah, acapkali merasa berat untuk bersedekah, dll.
Semoga kita dijauhkan dari hal-hal demikian.
Wa maa tawfiiqii illaa bilLaah, ‘alayhi tawakkaltu wa ilayhi uniib. []
[KH. Arif B. Iskandar]