Edirne (Pengucapan bahasa Turki: [eˈdiɾne]) . adalah kota utama di Eastern Thrace, di wilayah Marmara di barat laut Turki. Edirne merupakan kota yang terletak di sebelah barat Turki. Penduduknya berjumlah 165.696 jiwa. Edirne juga adalah kota kelahiran Sultan Muhammad al Fatih. Berjarak sekitar 250 KM dari Istambul ke arah Eropa.
Edirne merupakan pintu sebelah barat yang dilalui oleh Sultan Muhammad Al-Fatih untuk masuk ke dalam Kota Konstantinopel selepas proses penaklukan berakhir lantaran apabila pintu tersebut merupakan pintu pertama yang ditaklukan oleh tentara Turki. Pintu tersebut merupakan pintu utama Lembah Lycos yang dikuasai oleh Giustiniani dan tentaranya yang berasal dari Genoa saat pertempuran penaklukan Konstantinopel (Istanbul) terjadi.
Pemukiman Thracian di Uskadama dibangun kembali dari tahun 125 M oleh Kaisar Romawi Hadrian, yang menamakannya Hadrianopolis. Hadrianapolis memiliki rute perdagangan dan transportasi utama, dan terletak di wilayah yang subur, sehingga sering diperebutkan, dengan 16 pertempuran besar dan pengepungan selama 1900 tahun sejarahnya.
Edirne ada dalam kendali dan sebagai bagian dari Kekaisaran Bizantium, kemudian di bawah Ottoman. Ketika Sultan Murad I merebut Thrace, dia mengubah kota Adrianopel (yang wilayahnya dan rakyatnya sebut sebagai “Edirne”) menjadi ibukotanya pada tahun 1369.
Setelah Byzantium / Konstantinopel / Istanbul direbut pada tahun 1453, ibu kota dipindahkan ke sana, untuk menjadi pusat dari Khikafah Utsmaniyah yang luas. Edirne tetap penting sebagai istana musim panas dan tempat peristirahatan, dan antara 1700 dan 1750 itu adalah kota terbesar keempat di Eropa.
Tetapi pada tahun 1700 khilafah itu mengalami kemunduran. Austria-Hongaria mengusir Utsmaniyah dari Eropa tengah; Rusia menguasai Laut Hitam dan berusaha merebut Bosphorus dan Dardanella. Penduduk Edirne melarikan diri sebelum invasi Rusia pada tahun 1829 dan 1878, yang mencapai pinggiran barat Istanbul. Balkan dipecah oleh gerakan dan perang nasionalis, dan salah satu konflik itu meningkat menjadi Perang Dunia I, yang diikuti Turki di pihak Jerman. Itu berlanjut setelah 1918 dengan perang dengan Yunani, yang menjadi Perang Kemerdekaan Turki.
Perjanjian Lausanne pada tahun 1923 mencabut perbatasan Turki. Sayangnya bagi Edirne, ini hanya di sebelah barat kota, begitu banyak pedalamannya (bahkan beberapa pinggiran kota) hilang, dan perdagangan terhenti di perbatasan yang tidak terlalu bersahabat. Turki bersikap netral dalam Perang Dunia II, tetapi tepat di seberang sungai, bendera Nazi berkibar di Axis Bulgaria dan menduduki Yunani. Banyak kota kemudian dievakuasi, dan mereka yang tidak bisa melarikan diri menderita kedinginan dan kelaparan. Juga tidak ada banyak alasan untuk kembali setelah perang itu, karena regenerasi industri disukai kota-kota lain. Jadi Edirne tumbuh perlahan, mencapai populasi 185.408 pada 2019.
Selepas itu Turki Utsmani yang merupakan negara adidaya tanpa tanding lebih 3 abad berubah menjadi negara Turki sekuler yang kecil dibawah perintah mustafa kamal antek Inggris itu. [Abu Zaid]