Tag Archives: rezeki

Rezeki (Ar-Rizqu)

Ar-Rizqu (rezeki) secara bahasa berasal dari akar kata razaqa–yarzuqu–razq[an] wa rizq[an]. Razq[an] adalah mashdar yang hakiki, sedangkan rizq[an] adalah ism yang diposisikan sebagai mashdar. Kata rizq[an] maknanya adalah marzûq[an] (apa yang direzekikan); mengunakan redaksi fi’l[an] dalam makna maf’ûl (obyek) seperti dzibh[an] yang bermakna madzbûh (sembelihan). Secara bahasa razaqa artinya a’thâ …

Read More »

Tas’ir (Pematokan Harga)

seputar pematokan harga

Tas’îr bentuk mashdar dari sa’’ara–yusa’’iru–tas’îr[an]. Ibn Manzhur menyebutkan di dalam Lisan al-‘Arab: as’arû wa sa’’arû (dengan huruf ‘ayn di-tasydid) maknanya sama yaitu mereka bersepakat atas harga. Ia menambahkan: at-tas’îr tahdîd as-si’ri (tas’îr adalah pembatasan/ pematokan harga). Secara istilah, di dalam Mawsû’ah Fiqhiyah al-Kuwaitiyah disebutkan, tas’iradalah pematokan harga untuk masyarakat oleh penguasa atau wakilnya, lalu masyarakat dipaksa berjual-beli dengan harga yang ditetapkan itu. Imam asy-Syaukani dalam Nayl al-Awthar bab an-Nahyu ‘an …

Read More »

Memahami Istilah Tawakal dan Rezeki

memahami istilah rezeki dan tawakal

 لَوْ أَنَّكُمْ تَوكَّلُوْنَ عَلَى الله حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغدُوْ خِمَاصاً وتَرَوْحُ بِطَان Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan tawakal yang sebenarnya, niscaya Allah memberi kalian rezeki seperti Dia memberi burung rezeki; burung itu berangkat pagi dengan perut kosong dan kembali di sore hari dengan perut kenyang (HR Ahmad, …

Read More »

Kewajiban Mensyukuri Nikmat

kewajiban syukur nikmat

(QS ad-Dhuha [93]: 1-11 ) وَالضُّحَى * وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى * مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى * وَلَلآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الأولَى * وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَى * أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَى * وَوَجَدَكَ ضَالا فَهَدَى * وَوَجَدَكَ عَائِلا فَأَغْنَى * فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلا تَقْهَرْ * وَأَمَّا السَّائِلَ فَلا تَنْهَرْ …

Read More »